Menurut perspektif fiqh status negara Indonesia adalah dar al-Islam, jangan di asumsikan Indonesia adalah dar al-Harby yg mana di perbolehkan jihad didalamnya, seperti yg digaungkan salah satu ormas islam selama ini, dan yg pada akhirnya bisa memicu radikalisme.
Disini kami akan mengutip sedikit redaksi kitab Bughyah al-Mustarsyidin :
(مسألة :ي)
كل محل قدر مسلم ساكن به على الإمتناع من الحربيين في زمن من الأزمان يصير دار إسلام، تجري عليه أحكامه في ذلك الزمان وما بعده، وإن انقطع إمتناع المسلمين باستيلاء الكفار عليهم ومنعهم من دخوله وإخراجهم منه، وحينئذ فتسميته دار حرب صورة لا حكما، فعلم أن أرض بتاوى بل وغالب أرض جاوة دار إسلام لاستيلاء المسلمين عليها سابقا قبل الكفار.
[بغية المسترشدين ص ٢٥٤]
Setiap tempat yg orang islam menempatinya mampu untuk mencegah dari orang kafir harby, tempat itu akan menjadi dar- al-islam (negara islam) yg hukum2 islam harus berlaku didalamnya, dan jikalau orang islam tidak dapat mencegah orang kafir harby disebabkan orang kafir harby menguasai tempat tersebut, mencegah orang islam masuk dalam tempat tersebut, dan mengusir orang islam dari tempat tersebut, maka status dar al-harby untuk tempat tersebut hanya dalam gambaran/bentuk nya saja tidak dalam hukumnya. Maka sudah bisa diketahui bahwasanya tanah Betawi, bahkan mayoritas tanah jawa, adalah statusnya adalah dar al-islam, dikarenakan orang2 islam lebih dulu menguasainya sebelum orang kafir.
Refrensi : [Buhyah al Mustarsyidin Hal: 254]